Good Attitude, Good life.

Attitude

Good Attitude, Good life.
Kalau di artikan ke Bahasa Indonesia artinya kurang lebih begini "Jika anda memliki sikap yang baik, anda akan meiliki kehidupan yang baik".
Kata bijak ini saya dapatkan dari seorang tukang taxi yang saya tumpangi.
Pada saat itu kebetulan saya dapat tugas dari perusahaan tempat saya bekerja untuk audit ke salah satu supplier di Singapura, saya bekerja sebagai part quality engineer di salah satu perusahaan swasta di Batam, ya kerjanya mengurusi supplier gitu deh...
Jarak Singapura - Batam dapat di tempuh dengan 1 jam perjalanan menggunakan kapal ferry.

Sesampai di ferry terminal di Singapura saya langsung bergegas ke tempat antrian taxi.
Tak berapa lama, saya dapatkan taxi yang di supiri oleh seorang lelaki setengah baya, yang belakangan saya tahu bahwa beliau itu orang singapura keturunan cina dan indonesia, Sudah beranak cucu di Singapura, dan tidak mengusai Bahasa Melayu (yang dikuasai hanya bahasa inggris dan mandarin).

Pada saat saya membuka pintu taksi, beliau langsung menyapa,
"Good morning sir, where are you going?"
Saya balas: "Good Morning" dan taksi yang membawa saya langsung bergegas menuju tempat tujuan setelah saya memberitahukan kemana tujuan saya pagi itu.
Setelah 5 menit berjalan dari ferry terminal, saya memulai percakapan. Karena saya tidak paham bahasa mandarin, jadi saya menggunakan bahasa inggris, tapi di tulisan ini saya akan tulis dengan Bahasa Indonesia saja ya...
"Wah, hari ini cerah ya uncle", tukas saya memulai percakapan (jika ke Singapura, saya biasa menyebut tukang taxi dengan paggilan uncle)..
"Ya lumayan, sudah beberapa hari ini cuaca di sini bagus", jawabnya.
"Oh ya, apa tujuan anda hari ini datang ke sini?", sambungnya.
Kemudian saya menjawab, "Saya ada urusan kerja hari ini dengan salah satu supplier perusahaan tempat saya bekerja".
"oh begitu", tukasnya.
"Anda orang Indonesia? tinggal di Batam?" tanyanya,
"Iya" jawab saya

Kemudian taxi yang saya tumpangi melewati sebuah bangunan tinggi menjulang yang masih dalam proses penyelesaian, bangunan itu adalah Marina Sands Bay Hotel. Itu loh, hotel yang ada kapal di atas puncaknya dan memiliki kolam renang outdoor tertinggi di dunia. kebetulan pada saat itu bangunan ini masih dalam proses pengerjaan.

Kemudian saya berkata kepada uncle tersebut,
"Wah, cepat juga jadinya hotel ini ya uncle"
"Ya", jawabnya
"Pembangunan di Singapura hebat ya" timpal saya,
"Saya rasa semua negara bisa melakukan ini" balasnya.
"Kemakmuran suatu negara tergantung dari attitude orang-orang yang menetap pada negara tersebut, semakin baik attitude nya, maka semakin baik kehidupannya, semakin baik kehidupannya semakin berkembang negaranya...good attitude...good life", terangnya.
Saya pun bertanya, "what do you mean, uncle?"
"Ya, attitude adalah salah satu kunci keberhasilan pembangunan di Singapura, terlepas apakah Singapura itu kaya atau tidak, attitude memiliki peranan yang penting dalam proses pembangunan di Singapura selama ini.
"Contohnya uncle?" timpal saya di sela-sela penjelasannya.
"korupsi", jawabnya.
Dalam hati saya bergumam, wah nampaknya beliau mulai nyindir nih...tapi karena penasaran, saya kembali bertanya apa maksudnya, dan sungguh di luar dugaan, saya mendapatkan jawaban yang betul-betul membuat saya kagum.
"Ya korupsi adalah suatu attitude yang buruk"jawabnya memulai penjelasan.
"Korupsi dapat menghambat kehidupan untuk menjadi lebih baik"
"Bagi kami yang mayoritas keturunan, Korupsi adalah sama haramnya dengan daging babi bagi umat muslim. Korupsi adalah suatu tindakan mengambil yang bukan haknya dan merugikan orang lain"
Wow...tanpa saya duga beliau meluncurkan kalimat tersebut,
Tapi benar juga apa yag beliau katakan, saya rasa, telah di tegaskan di dalam semua agama bahwa mencuri itu tidak baik, sederhananya korupsi sama dengan mencuri karena mengambil yang bukan haknya, berarti korupsi tidak baik.

Kemudian Uncle tersebut melanjutkan kembali.
"Tetapi bukan hanya korupsi yang dapat menghambat kehidupan menjadi lebih baik, attitude kita juga, seperti disiplin & bertanggung jawab".

Sebenarnya panjang lebar dialog saya dengan uncle satu ini,
Tanpa terasa, sampai juga saya di tempat tujuan, padahal saya masih ingin berdiskusi lebih lanjut dengan uncle satu ini, terbesit di pikiran saya untuk meminta beliau memutar-mutar sebentar sehingga dapat melanjutkan dialog dengannya, toh argo nya akan saya claim ke perusahaan.
Tapi akhirnya niat buruk itu saya urungkan karena berarti tindakan tersebut tidak bertanggung jawab dan juga saya harus menjaga disiplin terhadap jadwal yang sudah saya schedule-kan dengan supplier saya.
Sehabis membayar ongkos taxi dan mendapatkan kertas "receipt" saya berucap kepada uncle taxi tersebut.
"Terima kasih atas obrolan ringannya uncle, ringan tapi bermakna, sampai jumpa"
"Sampai jumpa kembali", balasnya.

Setelah kerjaan saya selesai, saya putuskan untuk berjalan-jalan sebentar di seputaran orchard road, saya mau membuktikan attitude orang Singapura seperti apa yang di katakan oleh uncle tadi.
Biar lebih membaur dengan orang-orang lokal, saya putuskan untuk menggunakan transportasi publik yaitu MRT.
Dari hasil pengamatan saya, memang rata-rata attitude orang Singapura berada di atas rata-rata attitude orang Indonesia,
Saya tidak bilang semua orang Indonesia jelek attitude nya ya... 
Tetapi sepanjang pengamatan saya, memang sebagian besar attitude orang Indonesia berada di bawah attitude orang Singapura.
Contoh kecil adalah kedisiplinan, tanggung jawab dan sikap yang dimiliki oleh orang Singapura.
Di sepanjang jalan di Singapura, Saya tidak pernah melihat adanya rambu-rambu yang di coret dengan cat semprot atau pun spidol berwarna warni seperti yang sering kita jumpai di perempatan jalan kota-kota di Indonesia.
Pernah suatu waktu saya naik taksi menuju ke Merlion Park dan saya meminta untuk di turunkan di pinggir jalan di bawah papan nama merlion, dengan sabar pak supir mengatakan ke saya bahwa taksi/kendaraan tidak boleh berhenti sembarangan, kemudian dia memberhentikan taksinya di tempat yang semestinya meskipun agak jauh dari tempat awal tadi. Padahal bisa saja dia memberhentikan di tempat yang saya minta tadi, karena tidak ada penjaga ataupun polisi di daerah itu.
hal ini berbeda sekali dengan kondisi di negara kita, angkot bisa seenaknya berhenti dan memarkir kendaraan nya di badan jalan sehingga menghambat pengendara lain di belakangnya, juga pengendara motor hanya memakai helm jika ada polisi...hmmm dimana disiplin diri bangsa kita?
Adanya rasa saling menghormati bagi sesama pengguna fasilitas umum, tidak ada yang saling mendahului ketika antri di mesin ATM, mesin karcis MRT. Sangat berbeda dengan kondisi kita di sini, dengan alasan terburu-buru, orang bisa seenaknya nyelonong ke antrian paling depan dan dengan alasan ada orang dalam, orang bisa mendapat giliran pertama padahal orang tersebut datang di akhir waktu, kondisi ini saya temukan pada saat mengurus sesuatu di kantor pemerintahan.
Tingginya kepatuhan juga di perlihatkan para pengguna kendaraan bermotor di persimpangan lampu lalu lintas. Mereka benar-benar berhenti pada saat lampu berwarna merah menyala, bahkan pada saat lampu berwarna kuning menyala mereka sudah bersiap-siap untuk berhenti dan masuk ke dalam antrian. Di negara kita? Saya pernah menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri, pengendara bus karyawan menyelonong ketika lampu merah menyala, dan akibatnya bus tersebut "menghajar" pengendara motor, padahal pengendara motor tersebut berada pada posisi yang benar.
Untungnya saya berada jauh di belakang motor tsb, jika saya sejajar dengan motor tsb, saya tidak tahu apakah saya masih bisa menulis artikel ini atau tidak...menyeramkan...

Tetapi dari sekian banyak good attitude yang dimiliki orang-orang Singapura, ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh mereka, sesuatu ini berguna sekali untuk menigkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, Kekurangan tersebut adalah KERAMAHAN.
Ya, dari pengamatan saya, orang Singapura itu egois (yang ini sebaiknya jangan di tiru).
Mereka lebih asyik bermain video game dan mendengarkan IPOD dari pada bertegur sapa ketika berada di tempat umum.
Mereka acuh tak acuh dengan situasi sekitar, kalimat kasarnya dapat di umpakan begini : "Terserah anda mau ngapain, asal jangan mengganggu saya"
Saya malah pernah melihat sepasang anak muda sedang (maaf) bercumbu ria di dalam MRT yang penuh sesak dengan penumpang. weleh...weleh...sesuatu yang tabu bagi negara kita.
Anyway...
Dalam hati saya berharap suatu saat nanti masyarakat Indonesia dapat memiliki kesamaan attitude dengan orang asing (dalam hal kedisiplinan, tanggung jawab dan kepatuhan).
Jika hal tersebut di kombinasikan dengan keramahan yang telah kita miliki, saya yakin Bangsa Indonesia akan di pandang sebagai bangsa yang besar oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Semoga saja...



No comments:

Post a Comment