Peluang yang harus di tangkap di 2014

Hallo para rekan netter, Selamat Pagi! Tidak terasa, sekarang kita telah memasuki pertengahan bulan April di tahun 2014, artinya kita juga telah hampir memasuki pertengahan tahun. Sudahkah anda evaluasi mengenai pencapaian target-target anda? Apa yang sudah anda dapatkan selama hampir 4 bulan di tahun ini? Tentunya banyak yang perlu kita evaluasi kembali guna mencapai target-target kita. Caiyyo tetep semangat…he..he… 
Berbicara tahun 2014, tahukah anda bahwa di tahun ini perkembangan bisnis online sungguh begitu pesat?. Saya pernah menonton berita di sebuah televisi bahwasanya khusus untuk daerah Jogjakarta saja, transaksi dari bisnis online mencapai milyaran rupiah, ini terdeteksi dari tingginya perputaran uang melalui check dan media pembayaran bisnis online lainnya seperti Western Union di kota tersebut. Coba anda bayangkan, untuk daerah yang mayoritas penduduknya adalah pelajar dan mahasiswa, bisa memiliki money cash flow yang begitu dahsyat. Berdasarkan data dan proyeksi dari perusahaan pemodal ventura global, Ideosource, nilai transaksi online Indonesia pada tahun 2013 tumbuh lebih dari 70% menjadi US$ 478 juta dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2014, nilai transaksi bisnis online akan meningkat lagi menjadi US$ 776 juta atau mengalami lebih dari 60%. Luar biasa bukan? Sekarang bayangkan jika dalam 5 tahun saja mulai dari akhir tahun 2013 bisnis online ternyata tumbuh hanya 60% per tahun, artinya pada tahun 2018 (4 tahun lagi) nilai transaksi bisnis online di Indonesia akan mencapai US$ 5,9 milyar atau setara dengan Rp. 58 Trilyun. Wow…luar biasa…. 
Melihat kondisi di atas, apakah kita hanya akan menjadi penonton? tentu tidak bukan? Saya yakin, sama seperti saya, anda juga memiliki keinginan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang sedang menjadi hot trend saat ini dan juga pastinya kita berharap dapat menjadi suksesor-suksesor baru dalam bidang bisnis online dimasa depan. 
Ngomong-ngomong, sudahkah anda paham bisnis online itu bagaimana? Apakah yang harus di lakukan dalam berbisnis online? Apa saja langkah-langkah dan trik serta tips dalam menjalankan bisnis online? dari pengamatan dan pembelajaran saya beberapa waktu ini, ternyata bisnis online itu tidak gampang, tidak sederhana atau kalau boleh dibilang, menurut saya bisnis online adalah complicated. Bisnis online tidak hanya sekedar berhubungan dengan website. Banyak orang-orang di sekitar saya bilang bahwa kalau mau menjalankan bisnis online, kita hanya butuh smart phone dan simple website. Saya sudah coba, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Saya tidak mengerti apakah saya salah atau saya kurang hoki pada saat itu. Sehingga saya berpendapat, bisnis online itu memerlukan sebuah perencanaan yang matang, memerlukan kreatifitas dan strategi jitu dalam pelaksanaannya serta kelihaian dalam eksekusi akhir. Benar, site plan bisnis online hampir sama dengan bisnis konvensional, tetapi bisnis online memiliki keunggulan dalam hal marketing yang oleh kalangan pelaku bisnis online di sebut unlimited marketing, ya dengan bisnis online anda dapat melakukan penetrasi pasar sampai keujung dunia selama ujung dunia tersebut memiliki koneksi internet. 
Saya sendiri juga saat ini sedang belajar tertarik untuk mendalami bidang ini, kenapa saya bilang belajar tertarik? karena sesuatu yang di lakukan sesuai ketertarikan akan mendatangkan hasil yang signifikan dan memuaskan…ini kata para master-master bisnis lho…he…he… 
Sepeti anak kecil yang baru belajar dari nol, saya pun mengalami hal yang sama dalam mempelajari bidang ini, mulai dari merangkak, duduk, berjalan dan berharap bisa berlari sekencang Usain Bolt dalam menggelutinya sehingga bisa mendapatkan hasil yang ruarrr biasa. Hmm semoga saja. Sedikit bocoran, referensi saya dalam mempelajari bisnis online adalah website ini
Akhir kata, semoga kita bisa sukses ke depan sehingga dapat merubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, lebih beradab dan lebih makmur kedepannya. 
Salam Sukses

Barat vs Timur...

Changi Airport
Di awal November 2013 kemarin, Saya melakukan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu untuk suatu kerjaan yang di berikan oleh perusahaan tempat saya bekerja. Seperti biasa, saya harus berangkat menggunakan pesawat dari Changi Airpot, Singapura. Pada saat itu, di karenakan schedule penerbangan di pagi hari, saya harus menginap 1 malam di Singapura. Di pagi harinya entah apa penyebabnya saya bangun begitu cepat, setelah beres-beres dan tanpa sempat sarapan (karena restoran di hotel belum buka), saya langsung check Out dan meluncur dengan taxi ke Changi Airport. Agak kaget juga karena biasanya dari hotel memerlukan waktu 45 menit, kali ini dapat di tempuh dengan waktu hanya kurang dari setengah jam, dan jadilah saya sampai di Changi kepagian, damn...jarum jam masih menunjukkan angka 5.10 pagi (jam 4.10 pagi kalau jam Indonesia). Langsung Saya check in ke counter SQ dan berjalan masuk ke ruang tunggu.
Di karenakan penerbangan saya jam 8.10 pagi, sedangkan sekarang masih jam 5.30, jadi saya berjalan santai saja sambil celingak celinguk cari counter McD untuk beli fish burger. Karena waktu masih panjang, Saya mulai pasang indera penglihatan, pendengaran untuk mengamati area sekitar yang saya lewati, siapa tahu ketemu orang yang satu bahasa dengan saya untuk di ajak bercakap-cakap dan juga siapa tahu dapat materi untuk di posting di blog tercinta ini. Sepanjang pengamatan, di pagi itu saya tidak ketemu orang-orang yang saya maksud, malah saya melihat banyak bule yang berseliweran di sana, bahkan ada yang sedang tertidur. Saya menebak ini pasti para backpakcer yang sedang menunggu penerbangan selanjutnya untuk sampai ke tujuan mereka. Ini terlihat dari tas yang mereka gendong, seperti tas yang biasa di pakai anggota Mapala untuk naik gunung.Setelah berjalan sekitar 15 menit, akhirnya saya sampai di depan ruang tunggu utama sebelum masuk ke badan pesawat, dan seperti dugaan saya, pintunya masih belum di buka, masih kurang 15 menit lagi dari jadwal GATE OPEN yang tertera di boarding pass Saya. Ya sudahlah, saya pun memilih duduk dan mengeluarkan smartphone. Selama saya meregister untuk login ke changi free wifi, satu persatu bule lainnya datang dan duduk di sebelah saya. Mereka buka tas kemudian mengambil buku dan mulai membacanya, ada yang tipis dan juga ada yang tebal seperti kamus, sekilas saya melihat judul buku tersebut, sepertinya itu adalah novel dan buku pengembangan diri. Sepanjang 30 menit, sejak mereka duduk di situ, kerjaan masing-masing bule yang berjumlah sekitar 3 orang tersebut hanya duduk dan baca buku, saya tidak melihat mereka ngobrol satu sama lain. Saya pun jadi sungkan mau menyapa, dalam pikiran saya, sesama mereka yang notabene satu bahasa saja tidak ada komunikasi apalagi ke saya yang berbeda bahasa dan hanya ngerti bahasa inggris yes dan no saja. Ya sudahlah...saya pun asyik dengan smartphone saya, menghubungi teman via BBM, whatsapp, update facebook-an dan twitter, hal ini saya lakukan karena tidak menemukan lawan bicara pada saat itu. Istri saya saja kaget karena saya kirim pesan melalui BBM jam 5 pagi ke dia. Dia kira saya kenapa-napa (duh seneng nya punya istri penyayang...hehe..). Beberapa saat berlalu sampai operator memanggil penumpang untuk masuk ke pesawat, saya amati para rombul (rombongan bule.red) tersebut masih saja memegang buku bahkan pada saat antri untuk x-ray barang terakhir sebelum masuk pesawat...
Sungguh sangat berbeda perilaku para bule tersebut dengan saya. Di saat mereka sibuk melahap isi buku, saya malah sibuk bersosial media. Dalam hati saya bergumam, apakah ini perbedaan budaya barat dan timur?. Walaupun kita tidak bisa mengkategorikan semua orang barat seperti bule di atas, ataupun semua orang timur seperti perilaku saya,tapi sepanjang pengamatan saya dari beberapa kali perjalanan keluar negeri, mayoritas adalah seperti yang saya sebut di atas. Orang barat cenderung individualis dan orang timur cenderung sosialis. Saya kira semua ada sisi positif dan sisi negatifnya,
So mana yang lebih baik? Wallahuallam bissowab...